Cerita Sex Merasakan Kenikmatan Dengan Ibu Tiriku
Cerita Dewasa -
Namaku nggak usah di sebutin ya. Aq mempunyai seorang ibu tiri. Ibu
tiriku itu, seperti kebanyakan perempuan-perempuan lain, sangat suka
dengan tanaman. Diusianya yg separuh baya, hampir sebagian waktunya
dihabiskan untuk merawat bunga-bunganya yg hampir memenuhi seluruh
halaman rumah kami yg luas.
Hampir
setiap sore ibu selalu berada di halaman belakang, terbungkuk-bungkuk
merawat bunga-bunganya. Jika liburan begini, biasanya sepanjang osre
kuhabiskan waktu untuk memperhatikan Ibu. Terus terang, aq senang sekali
mencuri-curi pandang pada gundukan toketnya hampir menyembul dari
belahan dasternya, pahanya yg sesekali tersingkap jika ibu menungging,
atau kemaluannya yg membayang dari CD nya yg jelas terlihat ketika ibu
berjongkok.
Sewaktu
waktu, dengan tdk sengaja, Ibu membungkuk kearah ku yg lagi asyik duduk
di gazebo. Kedua belah toketnya yg tanpa beha hampir seluruhnya keluar
dari leher dasternya. Kedua putting toketnya jelas-jelas terlihat.
Mungkin karena gerah, Ibu tdk mengancingkan hampir separo kancing
dasternya. Aku hanya bisa melongo, batang penisku langsung ereksi, kalau
nggak cepat cepat aku ngacir, mungkin Ibu bisa melihat separo batang
penisku yg udah keluar dari pinggang celanaku.
Suatu
hari, aku benar benar ketiban rezeki. Nggak sengaja Ibu memberikan
tontonan yg membuatku terangsang berat. Seperti biasa aku sedang duduk
duduk di gazebo, bertelanjang dada seperti biasa, aku hanya memakai blue
jeans ketat kegemaranku.
Sambil
mengembalikan kesadaranku, maklum habis tidur siang, aku menemani Ibu
di halaman belakang. Sambil ngobrol mengenai acara wisudaku, Ibu asyik
dengan bunga-bunganya. Entah kenapa, mungkin karena keasyikan ngobrol,
Ibu nggak sengaja jongkok tepat di depan mataku. Walaupun sedikit
tertutup dengan tumpukan pupuk, dan ranting ranting daun, aku jelas –
jelas melihat gundukan kemaluanya, mulus tercukur tanpa satu helai
rambut.
Ya
ampun, mungkin Ibu lupa memakai celana dalam !!!. Kontan aku jadi
terangsang luar biasa. Saking terpananya, aku nggak peduli lagi sama
batang penisku yg udah menerobos keluar, menjulang gagah sampai ke atas
pusarku. Aku baru sadar sewaktu Ibu terbelalak melihat penisku.
Jelas-jelas
saja Ibu kaget, saking panjangnya, penisku kalo lagi ereksi bisa sampe
ke ulu hati. Dengan wajah merah karena jengah, aku bangkit dan ngacir ke
gudang belakang. Di tengah kegelapan ku buka resluiting jensku dan
mulai mengocok penisku. Tiba tiba pintu terbuka, membelakangai sinar
matahari sore – Ibu berdiri di pintu, tangan kanannya masih memegang
sekop kecil. Ibu menatap penis raksasaku, dan jembutku yg lebat,
kemudian menatap wajahku dan badanku yg kekar. Aku hanya bisa melongo,
tanpa berusaha menghentikan kocokan ku.
“Ya ampun !”, hanya itu yg keluar dari mulut Ibu, entah apa yg dia maksudkan.
Ku
kocok sekali lagi penisku, membiarkan Ibu melihat kedua tanganku yg
menggenggam erat pangkal dan ujung penisku yg mulai memerah. Ku kocok
lebih cepat lagi, sementara tangan kananku menarik celana dalamku ke
bawah, biar Ibu melihat kedua biji penisku yg bergerak ke sana ke sini
seirama kocokanku pada batang penisku.
Terpana
oleh pemandangan di depan matanya, atau mungkin karena melihat ukuran
penisku yg super besar, Ibu beranjak masuk sambil menutup pintu gudang
di belakangnya. Ibu mendekatiku sambil mulai melepas satu persatu
kancing dasternya dan kemudian melepaskannya, benar ternyata Ibu tdk
memakai beha. Kedua bulatan tetek-nya benar- benar membuatku terangsang,
walaupun sudah turun namun ukurannya hampir sebesar melon. Minimnya
cahaya yg masuk ke gudang membuat kedua pentilnya tdk jelas terlihat
warnanya. Mungkin coklat kehitaman.
CERITA PORNO
Aku hanya bisa berkata lirih ,
“,
h, Ibu, tetek Ibu benar- benar hot!!”. Dengan beberapa langkah, aku
kedepan menyongsong Ibu, sambil tanganku berusaha menggapai salah satu
bulatan toketnya.
Sambil
berjalan, penisku tegak menjulang di udara. Aku benar – benar
terangsang. Ku peluk pinggang Ibu, mulutku terbuka dan lidahku menjulur
keluar. Ujung lidahku akhirnya menyentuh pentil susu Ibu yg besar dan
kecoklatan. Astaga, penisku serasa akan meledak. Tergesa gesa, Aku
mengisap dan meremas teteknya yg lain dengan tanganku. Penisku yg
terjepit diantara perutku dan perut Ibu tiba tiba mengeras lalu,
cruttttttt cruttttttt crutttttttttt..
semprotan demi semprotan penisku meledak menyemburkan cairan putih kental membasahi sebagian perut dan tetek Ibu.
Tanpa
perubahan ekspresi, Ibu dengan tenang menggenggam batang penisku dan
meremas ujung nya, cairan maniku keluar lagi membasahi telapak
tangannya. Di sela sela kenikmatan yg kurasakan aku hanya bisa menatap
ke bawah, air maniku membasahi seluruh tangan dan lengan Ibu, beberapa
semprotan jatuh ke pangkal paha Ibu.
Masih
di tengah keremangan gudang, tanpa banyak kata- kata, Ibu meraih
tanganku dan menggosok-gosokan ke kemaluanya. Terasa gatal tanganku
sewaktu telapak tanganku bergesekan dengan permukaan kemaluanya yg
dipenuhi bulu-bulu pendek. Seumur hidupku baru kali inilah aku dapat
melihat kemaluan Ibu dari dekat. Belum ada lima menit, aku keluar lagi,
kali ini air maniku menyemprot tepat di permukaan kemaluanya.
Kali
ini Ibu memandangku sambil tersenyum. Aku jadi salah tingkah. Walaupun
sudah dua kali aku keluar, batang penisku masih keras, bahkan semakin
keras saja, agak sakit jadinya. Ibu semakin membuatku terangsang dengan
belaian-belaian tanganku pada kemaluan dan kedua buah toketnya. Aku
membungkuk ke depan dan mulai mengulum tetek Ibu sementara tanganku yg
lain meremas remas tetek yg lain. Membelai dan memencet pentilnya yg
mengeras.
Kedua
tangan Ibu menggenggam batang penisku dan aku mendorong ke lubang
kemaluanya Di tengah desisan-nya Ibu melenguh ketika ujung penisku
menyentuh kemaluanya. Di tariknya tanganku ke dalam. Ibu kemudian duduk
di bibir bak mandi dan kemudian mengangkang-kan pahanya. Ku himpitkan
badanku ke tubuh Ibu, wajahku ku susupkan dicelah kedua bukit toketnya.
Ku hisap yg satu.. kemudian yg lain. Tangan Ibu lagi lagi mencengkram
batang penisku dan kemudian mendorongnya masuk ke dalam lubang
kemaluanya.
Kurasakan
hangat dan basah, dan kemudian kudorong dengan pinggulku, hampir
setengahnya, kemudian kurasakan sudah tdk bisa masuk lagi.
“Sshh, egh.. !” Ibu mendesis.
Aku
mulai memompa penisku keluar dan masuk, mulutku tetap mengulum kedua
teteknya bergantian. Semakin lama semakin cepat aku memompa, dan
kemudian terasa aku akan keluar lagi. Ibu mulai ikut memompa, menyambut
tusukkan-ku. Menggelinjang dan mengerang.
Tdk
berapa lama kemudian Ibu mengerang agak keras, dan aku bisa merasakan
badannya tergetar sewaktu ia berteriak tertahan. Batang Penisku kemudian
menjadi semakin basah saat cairan hangat dan kental keluar dari lubang
kemaluanya. Aku masih terus bertahan memompa, dan kemudian, sewaktu aku
merasa akan keluar, kudekap pantat Ibu erat-erat dan ku benamkan batang
penisku sedalam dalamnya.
Penisku
kemudian meledak, semprotan demi semprotan air mani keluar, jauh
didalam kemaluan Ibu. Separuh orgasme, kutarik keluar dan kukocok, air
mani keluar lagi membasahi tetek Ibu. Kugosok – gosokkan ujung penisku
di kedua pentil nya yg membesar. Kemudian kutekan kedua bulatan toket
Ibu dan menyusupkan batang penisku di celah antara keduanya. Kugosok
gosok kan terus sampai air maniku berhenti keluar. Ibu tersenyum, dagu,
leher dan dada Ibu penuh dengan air maniku. Entah berapa banyak air mani
yg kusemprotkan waktu itu.
Pada semprotan yg terakhir, aku melenguh keras. Takut jika ada yg mendengar.. Ibu mendekap kepalaku di dadanya.
Foto Bugil
Setelah
itu kukenakan blue jeansku, sambil tersenyum malu aku keluar dari
gudang itu. Sewaktu menutup pintu kulihat Ibu mengguyur tubuhnya dan
mulai menyabuni pangkal pahanya. Sungguh sexy dan aku terangsang lagi.
“Mandi
berdua dengan Ibu ? Wow !” pikirku. Aku masuk lagi ke dalam. Ibu
melihatku mengunci pintu dan tersenyum kearahku penuh arti.