Nandha Cyberr Banner
 Nandha Cyberr Banner

Cerita Sex Pengalam Threesome Di Hotel Harris Malam

Cerita Sex Pengalam Threesome Di Hotel Harris Malam



CERITA SEX - Perkenalkan namaku Kevin, sejak SMA aku banyak dikagumi oleh banyak wanita. Gimana bisa tidak, wajahku sangat ganteng, aku juga manis, tubuhku atletis, kulitku putih bersih. Meski aku keturunan jawa, namun kulitanku seperti keturunan china, putih bersih. Tinggi badanku 173cm dan juga badanku yang kekar membuat daya tarikku semakin besar. Sejak SMA ada 2 cewe yang sangat mengagumiku, sebut saja namanya Irma dan Rista.

Tapi sekarang aku sudah menjadi pengusaha muda yang berhasil, karena aku menruskan usaha papahku. Point tersendiri untukku yang sampai sekarang masih banyak digandrungi cewe-cewe. Irma salah satu wanita yang suka dengaku ini jga memiliki tubuh yang menurutku lumayan bahenol juga. Dengan tingginya 167cm dan juga payudaranya 38B, tubuhnya yang ramping membuat Irma menjadi salah satu kandidat wanita yang bakal aku nikmati tubuhnya.

Siang itu aku habis ada rapat dengan klienku. Kemudian aku telpon Irma yang aku ingat bulan itu dia merayakan hari lahirnya. Dan setelah ngobrol-ngobrol panjang, akhirnya Irma mengundangku hadir diacara ultahnya yang akan diramaikan nanti malam. Aku pun menyanggupi untuk datang. Sampai malam hari aku datang dipesta nya Irma. Disana aku ketemu dengan Irma yang lagi bersama dengan Rista. Disana mereka bicara kalau seminggu lagi mereka masing-masing akan menikah. Aku pun agak kaget mendengarnya, tapi ya maklum karena kita sudah lama banget gak ketemu. Cerita Sex Terbaru

Pesta pun berjalan ramai, hingga malam hari semua orang sudah pada pulang semua tinggal aku, Irma dan Rista. Kemudian Rista memintaku untuk membetulkan computernya yang rusak, aku mau-mau aja, itung-itung kesempatan siapa tau aku bisa mendapatkannya. Irma yang masih sibuk dengan urusannya pun tak mempedulikan aku dengan Rista, sambil terus membenarkan komputer, sesekali aku melirik Rista, dan ternyata Rista juga melirik aku. Aku pikir tembak Rista aja dulu deeh, Irma nanti-nanti aja. Namun belum sempat aku ngomong, Rista sudah memelukku dari belakang dan langsung mencium pipiku. Dan tanpa aku sadari ternyata Irma sudah berada disitu lagi bersama aku dan Rista.

Punggung saya terasa ada benda kenyal yang bikin birahiku naik. Setelah itu Rista membisikkan kalau dia masih kepingin dengan saya, lalu aku respon juga kalau aku juga kangen, terus kubalikkan badanku dan langsung saja kulumat bibirnya yang mungil kemerah-merahan itu. Rista langsung balas dengan penuh nafsu dan tetap memelukku. Tapi tangannya sudah langsung menggerayangi bagian Roketku. Dalam hati aku berkata “ini Rista ganas banget, gak sabar aku embat nonoknya kali ya”. Saya lihat Irma disampingku bengong saja dan cemberut merasa kalah duluan.

Kemudian Irma pergi meninggalkan aku dan Rista. Namun aku masa bodoh saja, kutarik Rista kepangkuanku dan bibirnya masih trs kulumat habis. Gila, nafsunya Rista besar sekali. Setelah itu aku alihkan dari bibir, kukecup terus ke bawah sambil tanganku meraba buah dadanya yang besar dan kenyal. Perlakuanku membuat Rista mendesah,

“Ssstt… aahh…”

Dan semakin kencang pula remasan tangannya yang sudah masuk ke celanda dalamku, aku buka saja bajunya, lalu BH-nya sekalian. Kelihatan buah dadanya menggantung siap diremas habis. Dengan gemasnya kulumat habis dua buah dadanya sampai dia menggelinjang keenakan.

“ssstt… mmmhh… aaahh…” desah Rista.

Desahan Rista membuatku semakin bersemangat. Kemudian aku alihkan tanganku menuju celana dalamnya yang aku rasakan ternyata sudah becek. Tanpa menunggu lama aku langsung mebuka rok yang Rista keenakan. Hingga sekarang Rista hanya menggunakan celana dalam saja. Namun aku kaget ketika ada bisikan ditelingaku “Terusin dikamarku aja, jangan disini” ternyata Irma yang membisikan itu. Tanpa berpikir panjang, aku langsung membopong Rista menuju kamar Irma sambil terus berciuman dan sesekali aku cokot putting susunya. Cerita Sex

Sampai dikamar Irma, Rista langsung terlentang pasrah. Langsung saj aku buka celana dalam yang masih membalut nonoknya itu. Woooow…aku lihat bublu jembut Rista sangat rapi sekali, sepertinya Rista sangat merawat kemaluannya itu. Birahi sex yang sudah melanda diriku, membuatku tak kuasa menahan hingga aku melepaskan celana dan juga sekalian celana dalamku, hingga sekarang aku sudah bugil.

Setelah aku bugil, keluarlah k0ntolku yang panjang dan besar seperti k0ntolm orang2 bule. Ternyata Irma yang ada dikamar terkaget melihat k0ntolku yang super big itu, kmeudian Irma pergi meninggalkan aku dan Rista. Aku tidak peduli lagi sama Irma, langsung saja k0ntolku kuarahkan ke nonok Rista, uhh seret banget. Aku lihat Rista menggigit bibirnya dan berteriak,

“Aakkhh… eewgghh…Uuuuhhhh….”

Kepalanya menggeleng ke kiri dan ke kanan sambil tangannya meremas seprei. Rupanya dia masih perawan hingga seret sekali memasukan Roketku. Baru kepalanya saja Rista sudah teriak “Aaaakkkhhh….Pelaaaan Vin…sakiiit….”. Aku tahan sebentar, lalu kembali kusodok lebih keras, Rista langsung berteriak kencang sekali “Aaaakkkkkkhhhhh…..”. tapi aku cuek saja, otakku yang sudah dilanda birahi sex aku teruskan saja sodokanku sampai mentok. Rasanya nikmat sekali, k0ntolku seperti diremas-remas dan hangat-hangat basah.

Sambil menarik napas, saya lihat Rista sudah agak tenang lagi, tapi rupanya dia meringis menahan sakit, kebesaran barangkali yah? Setelah itu saya tarik k0ntolku pelan-pelan, kepala Rista geleng-geleng ke kiri dan ke kanan dan matanya terpejam-pejam keenakan.

“Sstt… aahh… sshh… egghh…” Jerit Rista.

Langsung saya sodok lagi n0noknya sekeras-kerasnya, “Bleesshh…” Rista pun berteriak lagi,

“Aaaahh… Kevvviiiiinnnn…”

Kira-kira 5 menit n0nok Rista terasa seret. Setelah itu n0noknya baru terasa licin hingga semakin nikmat buat disodok, semakin lama sodokan saya semakin saya percepat sampai Rista kelihatan cuma bisa menahan saja. Rupanya Rista kurang agresif. Lalu saya suruh Rista menggerakan pantatnya ke kiri dan ke kanan sambil mengikuti gerakan saya. Baru beberapa menit Rista sudah teriak nggak karuan, rupanya dia mau orgasme. Cerita Sex Threesome

Makin saya percepat gerakan saya, akhirnya Rista berteriak kencang sekali sembari memeluk saya kencang-kencang, lama sekali Rista memeluk saya sampai akhirnya dia telentang lagi kecapaian, tapi k0ntolku masih menancap di n0noknya. Sekilas saya lihat Irma melihat saya sambil menggigit jarinya, lalu Irma mendekati kami berdua.

“Bagaimana tadi?” tanya Irma.

Saya senyum saja sambil k0ntolku masih tertancap di n0nok Rista, lalu Irma duduk di tepi ranjang. Saya iseng, saya pegang tangan Irma terus saya remas-remas. Tapi dia tetap diam saja. Setelah itu saya tarik dia dan saya cium bibirnya, tidak ketinggalan saya remas-remas buah dadanya sambil matanya terpejam menikmati lumatan bibir saya dan remasan tangan saya. Sementara si Rista mencabut k0ntolku lalu pergi ke kamar kecil dan jalannya sempoyongan seperti ada yang mengganjal di n0noknya.

Saya buka baju Irma sementara tangannya sudah merangkul tengkuk saya. Setelah itu saya jilati saja buah dadanya sambil sesekali saya hisap putingnya sampai dia menggelinjang kegelian. Kemudian saya raba celana dalamnya, yang sudah basah rupanya. Aku nggak ambil peduli, langsung saja saya lepas seluruh celananya sampai Irma benar-benar bugil. Lalu kusuruh Irma pegang k0ntolku sampai muka dia kelihatan kemerahan. Rupanya dia belum pernah merasakan begituan. Setelah itu kuperbaiki posisinya biar nikmat buat menyodok n0noknya.

Irma bertanya dia mau diapakan. Kusuruh Irma pegang k0ntolku lalu Aku gesek-gesekan ke n0noknya. Dia kaget mendengar perkataanku, tapi dia tetap melakukan juga. Sambil matanya terpejam, Irma mulai menggesekkan k0ntolku ke n0noknya, saat menyentuh n0noknya, dia kelihatan nyegir sambil mendesah-desah,

“aaahh…” desahnya.

Sementara Aku sibuk meremas-remas sambil menjilati buah dadanya yang semakin lama semakin mengeras dan kelihatan puting buah dadanya semakin munjung keatas. Pelan-pelan Aku dorong pantatku sampai k0ntolku menempel lebih kencang di mulut n0noknya. Irma diam saja malah semakin keras rintihannya. Tiba-tiba dari belakang Rista mendorong pantat saya sekeras-kerasnya, hingga k0ntolku terdorong masuk kedalam n0nok Irma dan membuat Irma menjerit keras,

“aaakkh… sakit Kevviiiin! apa-apaan kamu”, teriak Irma sambil badannya menggeliat-geliat kesakitan sementara tangannya menahan pinggul saya.

Sedangkan Rista bilang ke Irma kalau sakitnya hanya sebentar saja, lalu Rista malah mendorong lebih keras lagi sambil menarik tangan Irma biar tidak menahan gerakan pinggul saya. Irma terlihat menahan sakit sambil menggigit bibirnya. Sampai akhirnya masuk semua k0ntolku. Irma mulai mengatur nafasnya yang tersengal-sengal selama menahan tadi. Saya biarkan dulu beberapa menit sambil mencumbu Irma biar dia tambah naik sementara Rista yang masih bugil tadi melihat saja di samping tempat tidur sambil tertawa centil.

Tidak lama Irma sudah mulai dapat naik lagi, malah semakin menggebu saja. Mulai kutarik k0ntolku pelan-pelan, terus saya sodok lalu masuk agak kencangan sedikit, seret sekali. Tiba-tiba bell pintu berbunyi, Rista mengintip lewat jendela kamar, lalu dia pakai bajunya yang panjang sampai lutut, kemudian Rista ngeloyor pergi sambil ngomong,

“Nyantai aja, terusin… biar aku yang nemuin”, kata Rista

Saya lanjutkan saja kegiatan saya yang sempat terhenti, saya lihat Irma masih nyengir sambil kepalanya geleng ke kiri dan ke kanan dan pinggulnya digerakan pula mengikuti irama gerakan saya. Rupanya n0noknya cepat basah dan mampu menelan k0ntolku sampai penuh.

Sementara tangan saya sibuk meremas buah dada Irma, saya terus menggenjotnya semakin cepat sampai dia mendesah-desah lebih keras. Tangannya meraba-raba punggung saya lalu tiba-tiba kakinya dilipat ke atas pinggul saya sambil memeluk saya.

“aaagghh…”, Irma berteriak kencang sekali hingga gerakan saya tertahan dan terasa ada cairan hangat keluar dari n0noknya hingga menambah rasa nikmat.

Rupanya dia orgasme, setelah itu pelukan dia mulai kendor. Saya teruskan lagi genjotan saya pelan-pelan sambil mulai mencumbu dia biar naik lagi. Tidak lama dia sudah naik lagi, lalu saya ambil posisi lebih tegak sambil tangan saya memegang pinggulnya dan tangannya memuntir-muntir puting saya sambil tersenyum manis. Makin lama semakin saya percepat sodokan saya. Saya dorong ke n0noknya keras-keras lalu saya lihat Irma sudah mulai memejamkan matanya dan kepalanya geleng-geleng ke kiri dan ke kanan mengikuti irama genjotan saya.

Saya sendiri rupanya sudah mau orgasme, maka saya genjot lebih kencang lagi sampai n0noknya bunyi kencang banget, tak lama kemudian terasa saya mau keluar, lalu saya tarik k0ntolku biar ejakulasi di luar. Dia malah menahan pantat saya biar nggak Ditarik ke luar, langsung saja saya dorong lagi sembari saya peluk dia erat-erat. Cerita Mesum

“Aargghh.. eegghh..” desah saya.

Kemudian Irma juga teriak, saya eakulasi di dalam n0nok Irma, Irma pun gelagapan nggak bisa napas. Kira-kira semenitan saya dekap Irma erat-erat sampai saya kehabisan tenaga. Terus saya cabut k0ntolku dan kelihatan mani saya sampai keluar dari n0noknya bersamaan dengan darah perawannya yang sobek karena kerasnya serobotan k0ntolku dibantu dorongan Rista yang keras dan tiba-tiba tadi.

Sementara itu Rista kedengarannya ngobrol sama seorang cewek, rupanya teman Irma itu ketinggalan dompet dan kebetulan Rista juga kenal sama dia. Tak lama kemudian Rista masuk ke kamar.

“Mau kenalan nggak sama teman saya?” tanya Rista

“Masa aku bugil begini mau dikenalin” jawab saya.

“Cuek aja, lagian tadi aku sama dia sudah ngintip lu waktu sama Irma tadi” kata Rista.

Saya bengong saja, lalu Rista membisikan sesuatu ke Irma. Irma mengangguk sambil tertawa cekikikan terus Irma membisikan kepada saya supaya saya nanti menurut saja, katanya asyik sih. Lalu Rista dan Irma yang cuma pakai selimut menemui temannya tadi terus diajak masuk sebentar ke kamar Irma sambil matanya ditutup pakai T-shirt Rista. Setelah itu Rista kasih isyarat ke saya biar diam saja sambil menuntun Evi, temannya tadi supaya rebahan dulu di tempat tidur. Tentu saja Evi bertanya ada apa ini.

Lalu Rista bilang kalau nanti pasti nikmat dan nikmati saja. Evi mengangguk saja lalu Rista menyuruh Irma pegang tangan Evi yang diangkat di atas kepalanya dan Rista meraba-raba sekujur badan Evi di dalam bajunya, tentu saja Evi teriak kegelian sampai akhirnya mendesah-desah keasyikan. Lalu Rista pindah posisi dari duduk di atas paha Evi beralih ke samping sambil kasih kode ke saya biar saya duduk menggantikan dia sambil tangan Rista dimasukan ke dalam bra punya Evi.

Saya menurut saja sambil mulai mengikuti Rista meraba-raba tubuh seksi Evi, sementara Evi kaget dan mulai meronta-ronta nggak mau diteruskan. Saya yang sudah tanggung begitu langsung saja turun lalu menarik kaki Evi supaya posisi pantatnya pas di sudut tempat tidur. Terlihat Irma mengikuti dan tetap memegang tangan Evi yang sudah mulai meronta dan berteriak-teriak “Jangan”. Cerita Ngentot

Rista menutup mulut Evi dan melumat bibirnya sembari memberi kode ke saya biar diteruskan saja. Langsung saya buka risliting celananya, dan kelihatan pahanya yang putih dan bentuk kakinya yang seksi membuat saya cepat naik. Waktu saya mau memeloroti celana dalamnya, Evi malah meronta-ronta sambil kakinya menendang-nendang hingga saya kesulitan.

Saya jepit kakinya dengan paha saya lalu celana dalamnya saya tarik paksa sampai di bawah lututnya, terus saya berdiri sedikit buat melepas celana dalamnya tadi. Setelah itu saya mengangkangkan pahanya sembari saya arahkan k0ntolku yang sudah tegang berat ke n0nok Evi yang ada di sudut tempat tidur itu. Setelah kepala k0ntolku menyentuh mulut n0noknya, saya pegangi pinggulnya biar Evi agak diam nggak meronta-ronta supaya saya bisa menyodok dengan mantap. Gerakan pinggul Evi sudah dapat saya tahan, lalu saya cepat-cepat menyodok k0ntolku sekeras-kerasnya ke n0noknya.

Sesaat terlihat gerakan Evi yang berontak tertahan selama saya dorong masuk k0ntolku tadi sampai mentok, seret banget dan masih agak licin. Saya lihat Rista masih melumat bibir Evi sementara Irma melihat k0ntolku yang sudah menancap 3/4 di n0nok Evi tadi. Setelah saya diamkan beberapa saat, saya tarik lagi k0ntolku lalu saya dorong masuk lagi sementara Evi kembali meronta-ronta menambah nikmatnya goyangan liarnya.

Lama-lama Evi mulai melemah rontanya dan mulai kedengaran desahan Evi, ternyata Rista sudah tidak melumat bibir Evi. Mendengar desahan dan rintihannya itu membuat saya semakin ganas, tangan saya mulai meraba ke atas dibalik T-shirtnya sampai menyentuh buah dadanya yang masih terbungkus bra. Lalu saya singkap bajunya ke atas, Rista membantu membukakan bra Evi, sementara Irma sudah melepaskan pegangan tangannya dan Irma mengambil guling lalu memeluk guling itu sambil menggigit bibirnya sambil terus melihat saya yang lagi “ngerjain” Evi dengan ganas. Cerita Dewasa

Rista pergi ke kamar mandi, sementara saya semakin percepat gerakan saya yang semakin keras sambil saya remas-remas dan saya jilati puting buah dada Evi yang sudah merah merona serta desahan dan rintihannya yang menambah nafsu saya. Rupanya rontaan Evi yang liar membuat saya semakin cepat keluar, baru 5 menitan saya sudah nggak tahan lagi. Saya dorong keras-keras sambil saya peluk Evi sekencang-kencangnya sampai Evi nggak bisa nafas tapi masih tetap menggoyang pinggulnya

Saya pun akhirnya ejakulasi, kemudian Evi gantian mendekap saya sambil menggigit telinga saya sembari melenguh menahan kenikmatan yang baru dia rasakan. Sementara k0ntolku yang masih di dalam n0nok Evi terasa hangat karena cairan yang keluar dari n0noknya tadi. Ternyata Evi juga orgasme. Saya terkulai lemas di samping tubuh Evi lalu Rista kembali ke tempat tidur lagi dan kami berempat pun terdiam tanpa ada yang berbicara sampai tertidur semuanya. 

Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2016, Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Bokep, Cerita Sex hot, Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex SPG, Cerita Sex Selingkuh, Cerita Sex Janda, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Remaja, Cerita Sex Pramugari, Cerita Sex Pembantu, Cerita Sex Bispak, Cerita Sex Mahasiswi, Cerita Sex Pelajar.